Rabu, 31 Agustus 2011

Menikmati Masa KKN di Desa Pasak Piang

Ingatan mengenai KKN yang baru saja berakhir masih membekas kuat dalam ingatanku. Rasanya aku masih bisa merasakan hembusan udara disana. Suasana desa yang begitu tenang. Kebiasaanku untuk bangun pagi sekitar pukul setengah tujuh. Merapikan alat tidurku dan kemudian menyempatkan diri untuk duduk sejenak di beranda rumah. Di setiap pagi selalu disambut sapaan manis dari si kecil dek Fitri. Dengan lugunya menyapa kami untuk menanyakan apa yang kami lakukan. “o..om....” panggil fitri. “udah mandi om....” lanjutnya. Aku hanya bisa tersenyum dan membalas sapaan adik kecil berumur 2 tahunan itu. “de..dekkk...uda mandi...?”,balasku. “belom....”, sahutnya.

Ketika duduk di beranda rumah, aku juga menjumpai beberapa orang warga yang melintasi pos kkn kami. Setiap orang itu menyapa kami dengan penuh keramahan. Aku membalas keramahan itu dengan senyuman terbaik yang kumiliki.

Kehidupan di desa dimana aku bertugas sangatlah sederhana. Orang-orang disana menghabiskan paginya untuk menoreh getah di kebun. Dan kemudian akan memungut hasilnya seminggu kemudian. Malamnya mereka beristirahat menyiapkan tenaga untuk hari esok. Aktivitas lain ada yang pergi ke ladang untuk bercocok tanam.

Chun merupakan salah satu sahabat kami disana. Sayangnya ia harus putus sekolah. Meskipun ia menjelaskan sudah tidak niat lagi untuk sekolah, tapi aku berpikir tidak demikian. Aku prihatin dengan kondisi ini namun apa dayaku. Kupikir semua orang memiliki jalannya masing-masing. Chunlah yang menemani kami ketika beraktivitas di lingkungan sekitar rumah tinggal sementara kami. Beberapa teman 1 pos ku sering menggoda chun seolah-olah ia masih anak balita. Tapi chun tak tampak tersinggung, mungkin karena ia tahu bahwa semua itu hanya gurauan semata.

Sahabat kami yang tak kalah penting adalah Santo. Satu kalimat dari Santo yang gak pernah dilupakan, “mata gak perlu besar yang penting terang”...... hahahahahaha pa iya.....ntar liat aja deh fotonya si santo.

Hal yang paling berkesan ketika KKN ialah dimana hampir semua aktivitas rutin kami habiskan bersama anggota kelompok. Makan, tidur, mandi, merawat kebun, membuat kompos, dan masih banyak lagi aktivitas bersama. Kunikmati semua yang kujalani selama disana.

Minggu-minggu pertama KKN memang minggu-minggu yang mengesalkan bagiku, namun aku tak bahwa tak bisa selamanya begitu. Suasana yang sangat tidak mengenakkan sempat terjadi. 7 kepala, 7 pikiran, 7 kebiasaan. Akhirnya aku berinisiatif untuk bisa memulai melakukan perubahan agar semuanya menjadi lebih baik. Dan syukurlah teman-teman berpikir mengenai hal yang sama.

Minggu-minggu selanjutnya kami mulai bisa menikmati masa-masa KKN. Selama disana kami melakukan program dengan fokus. Semuanya mendapat peran untuk bisa merasakan tugas pokok program ini. Saat dimana kami harus menempuh medan berlumpur, hujan, dan cukup jauh untuk bisa melakukan sosialisasi kompos (program inti terakhir) di dusun sebelah. Ckckckckckckck...... perjuangan! Tapi kami melalui dengan senang dan sukses. Good Job Pren!



Ada hal-hal lain yang berkesan selama masa KKN ini seperti panggilan manja bg Cakar kepada 2 cewek manis dalam kamar sambil mengetuk-ngetuk pintu dan merengek minta buatkan teh manis, Pak dar yang senang dengn lagu susis, 2 cincin yang diputar ampe puluhan kali dalam 1 malam, lagunya anang syahrini hingga cinta satu malam dan yang terakhir paling uptodate keong racun, ada yang sangek mo ketemu istri, ada yang kreatif alias jadi pengrajin sangkar burung dadakan, ada yang sedih dan hujan lokal gara-gara pertengkaran dalam rumah tangga, makan jengkol bareng, acara 17-an bareng, ada yang tidur suka megang stick (katanya sih biar lebih hangat,,,,,(apa iya ?Dont try this at home hahaha)), plesetan bahasai gilai....semuai ujungai iiiii..mulai dari odiloi jalur gazai, lorentinai, by the way, oktaviai, hairai, andi malaranggai...but...daripadai semuai yai bacai jadai ikui bingui lebiiy bayiii pakaiii bahasaiii normaiii lagiyyy. Trus ada lagi yang senang ngigau –memutar kembali rekaman aktivitas siang harinya, dengkuran keras memecah malam, dan gak penting sih tapi biaseeeee jakkkkk.

Tapi yang jelas terima kasih banyak buat teman-teman 1 kelompok ku yang telah mau bekerja bersama dengan saling pengertian, saling membantu, saling mendukung satu sama lain. Apapun hasil akhirnya, yang penting target utama kita telah tercapai dengan tepat waktu dan masih utuh sampai sekarang. SIP. Well done sir. Maaf ya jika selama masa-masa itu terdapat kesalahan baik sengaja maupun yang tidak disengaja. KKN Faperta Untan Pasak Piang, 12 Juli – 5 september 2010 resmi jadi kenangan baik selama hidup gue.


Terima kasih juga buat orang-orang yang ikut terlibat mengisi masa-masa KKN dengan berbagai hal yang melengkapi kenangan ini seperti:

  • Dek Fitri
  • Chun-chun
  • Bg Epek
  • Ma2 chun
  • Ka2 chun
  • Bg cikong
  • Pak Jamber
  • Bu RT
  • Nenek
  • Bg Uneng
  • Yohanes
  • Rita
  • Bela
  • Meri
  • Mimi
  • Ati
  • Guntur
  • Juli
  • Alian
  • Puput
  • Angel
  • Iwan
  • Anyi
  • Om Suryadi
  • Say
  • lisna

Dan terima kasih buat para tetua-tetua yang menyukseskan program kami seperti


  • Pak jamber yang udah kita anggap seperti bapak sendiri
  • Pak kades yang selalu memotivasi kami
  • Pak edem alias jamaludin
  • Pak abo dengan sukses ngerjain kami
  • Pak nadie yang selalu ramah dan aktif ikut kegiatan kami
  • Pak mislam yang maunya kami kkn selama 6 bulan lagi
  • Pak sukor yang diam2 menghanyutkan
  • Pak marnadie the young pak rt
  • Pak Hj. abdul aziz yang udah ngejamu kami makan2
  • Pak buday yang mo datang ke acara perpisahan kita
  • Pak toli yang baik
  • Pak Hj Usman yang ramah
  • Bu hj yang tak kalah ramah
  • Bang Hadori yang cz banget
  • Bg Cholis dengan respon yang Mantap

Serta semua orang di Pasak piang yang kami temui merupakan orang-orang yang berjasa bagi kami untuk program kkn ini dan kenangan yang indah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar